UJIAN TAHFIDZUL QUR’AN MENJADI AJANG PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS SISWA

Pada hari Rabu, 23 April 2025 menjadi hari yang sangat menegangkan bagi siswa-siswi yang akan melaksanakan Munaqosah atau Ujian Tahfidzul Qur’an Angkatan ke 5 yang diikuti oleh 38 peserta dari kelas 7, 8 dan 9. Pada hari sebelumnya, para peserta telah mendapatkan pengarahan dari pembina kegiatan Tahfidz SMP Negeri 1 Paciran berkaitan teknis pelaksanaan ujian tersebut agar peserta memahami tata cara pelaksanaan dengan baik dan bisa mempersiapkan dengan matang materi hafalan yang diujikan.  

Kegiatan Ujian Tahfidzul Qur’an di Lamongan diprakarsai oleh Gerakan Lamongan Menghafal al-Qur’an (GLMQ) yang sebelumnya bernama Gerakan Lamongan Menghafal (GLM). Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas makna dan membedakan dengan Gerakan yang lain. Tujuan dibentuk GLMQ dengan maksud supaya generasi Islam umumnya, anak Islam di Lamongan khususnya lebih mencintai dan mau menghafal Al-Qur’an. 

Kegiatan ini bertempat di Masjid Al-Manar SMP Negeri 1 Paciran mulai pukul 07.30 WIB yang dihadiri oleh dua orang Tim Penguji yaitu Ustadz Ma’ruf Fanani dan Ustadzah Siti Muawannah dari GLMQ yang dinaungi oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lamongan. Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah Bapak Abdullah Taufiq, S.Pd, M.Pd yang menyampaikan bahwa kegiatan ujian tahfidzul Qur’an diharapkan peserta ujian setiap tahun harus selalu meningkat dan diharapkan siswa khususnya kelas 9 sudah hafal minimal pada juz 30. Kegiatan Tahfidzul Qur’an di sekolah menjadi ajang untuk menguatkan karakter siswa yang memiliki hafalan dan senang mengaji al-Qur’an pasti memiliki akhlaq mulia dan terhindar dari kenakalan remaja dan melanggar tata tertib di sekolah.” 

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan penguji yang disampaikan oleh Ustadz Ma’ruf Fanani yang menyampaikan motivasi kepada peserta untuk selalu semangat dalam menghafal Qur’an. Hafalan setiap peserta minimal 1 juz baik juz 30 maupun juz yang lainnya. Pertanyaan yang diajukan dalam ujian kali yaitu sambung ayat sebanyak 2 surat dan menghafal 1 surat secara keseluruhan. Adapun Kriteria yang dinilai dalam ujian juga dijelaskan oleh beliau dan predikat nilai yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu nilai A (80-100), nilai B (70-79) dan nilai C (kurang dari 70). Beliau berharap ujian ini jadikan sebagai suatu persembahan berupa mahkota surga yang sangat membanggakan orang tua di akhirat kelak.”

Setelah sambutan dari tim penguji selesai, kemudian peserta ujian dibagi dua kelompok dan membentuk barisan untuk menghadap satu persatu kepada dua penguji tersebut. Para peserta tampak antuasias meskipun tampak sediikit grogi dalam mengikuti ujian tahfidz. Secara keseluruhan, peserta melaksanakan kegiatan ujian tahfidz dengan lancar dan harapan dari sekolah semoga bisa lulus semuanya dan bisa mengikuti wisuda di kabupaten Lamongan